Dahulu kala hiduplah sepasang suami-istri tanpa anak yang
tinggal di sebelah taman yang ditutupin oleh tembok besar yang dimiliki oleh
seorang penyihir. Suami istri tersebut hidup sangatlah sederhana, mereka tidak
mengingikan harta yang berlimpah atau pun makanan yang enak, mereka hanya
menginginkan seorang anak hadir didalam kehidupan keluarga sederhana ini.
Setelah penantian yang lama, akhirnya sang istri hamil. Ketika sang istri
berjalan jalan di sekitar rumah penyihir, Si istri ini melihat bunga rapunzel
yang tumbuh indah di taman rumah si penyihir dan sang istri saat itu sangat
menginginkan bunga rapunzel tersebut. Sang suami jelas menuruti permintaan sang
istri tersebut.
Maka dari itu ketika malam hari ia manyelinap ke dalam taman
si penyihir untuk mengambil bunga rapunzel yang indah tersebut. Malam pertama
sang suami pun berhasil mengambil bunga rapunzel tanpa sepengetahuan penyihir,
malam kedua pun sang suami berhasil lagi mendapatkan setangkai bunga rapunzel
dari taman penyihir itu. Namun pada malam ketiga, ketika ia baru selesai
mengambil setangkai bunga rapunzel dan ingin membawanya pulang kerumah dari
taman si penyihir, tiba tiba sang pemilik taman pun datang, si penyihir melihat
bunga rapunzel peliharaannya di curi oleh seseorang.
Sang suami memohon belas kasihan kepada sang penyihir untuk
memaafkannya, si penyihir setuju untuk mengampuni si suami dengan satu syarat.
Syaratnya yaitu anak yang ada didalam kandungan istrinya harus diserahkan
kepadanya begitu anak itu lahir. Karena sudah putus asa dan ketakutan, si suami
pun setuju dengan syarat yang di ajukan oleh sang penyihir. Pulanglah sang ayah
kerumah dan memberikan setangkai bunga rapunzel itu, namun ia tidak
menceritakan kejadian yang barusan ia alami saat mengambil bunga rapunzel
tersebut
Beberapa hari kemudian ternyata si istri melahirkan seorang
bayi perempuan, keluarga kecil itu pun sangat bahagia, namun kebahagiaan itu
tak berlangsung lama karena tak beberapa lama bemudian si penyihir pun datang
dan langsung mengambil bayi yang baru saja lahir tersebut dan membawanya ke
tempat tinggalnya. Sang istri sangat sedih karena anak yang selama ini diharap
harap kan diambil begitu saja oleh sang penyihir tersebut, sang suami tak bisa
melakukan apa apa.Setelah sang bayi dibawa kerumah sang penyihir, sang bayi
pun dirawat oleh si penyihir. Penyihir itu memberi nama bayi itu rapunzel,
sesuai dengan nama bunga yg waktu itu di curi oleh ayah si rapunzel.
Rapunzel tumbuh menjadi anak yang sangat cantikdan mempunyai rambut berwarna emas yang sangat indah. Ketika dia berusia dewasa, si Penyihir mengurungnya di sebuah menara yang terletak di hutan,hanya terdapat 1 kamar dan tidak memiliki tangga ataupun pintu, kecuali sebuah jendela kecil. Ketika si Penyihir akan naik ke menarauntuk menemui rapunzel, dia akan berdiri di bawah dan berkata:
"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah,agar aku bisa naik ke atas lewat rambut emas mu itu."
"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah,agar aku bisa naik ke atas lewat rambut emas mu itu."
Ketika rapunzel sudah mendengar kalimat itu ia langsung
melilitkan rambut emasnya yang panjang ke sebuah pengait yang terletak di
sebelah jendela yg sengaja di buat penyihir untuk memudahkan rapunzel mengangkat
si penyihir untuk naik ke atas menara. ada si. Biasanya si penyihir akan
memanjat ke atas menggunakan rambut rapunzel itu.

Disuatu pagi yang cerah seorang pangeran yang sedang berburu
rusa di tengah hutan, ia mendengar suara perempuan yang sedang bernyanyi. Lagu itu dinyanyikan oleh Rapunzel yang dalam kesendiriannya melewatkan waktunya dengan menyanyikan lagu merdu Karena
sang pangeran tertarik dengan suara merdunya, si pangeran akhirnya mencari dari
mana asal suara merdu itu, setelah lama ia berjalan bersama kudanya, ia
menemukan sebuah menara yang sangat tinggi, ternyata memang benar suara merdu itu berasal dari atas menara yang
sangat tinggi itu, ia ingin sekali naik ke atas menara tinggi itu namun apa
daya saat ia mengelilingi menara ia tidak dapat menemukan tangga atau alat
semacamnya untuk naik ke atas sana. Namun sang pangeran tidak putus asa. Dan
tetap mencari cara bagaimana ia bisa naik ke atas menarang yang tinggi itu.
Hari hari berikutnya sang pangeran lebih sering mendatangi
menara tersebut karena ia makin penasaran siapakah gerangan wanita yang ada diatas
menara yg berada ditengah hutan yg tak berpenghuni ini, dan pada suatu saat di
penyihir datang untuk menemui rapunzel. Ia berdiri di belakang sebuah pohon, ia melihat si Penyihir yang datang ke sana, dan dia pun mendengarkan penyihir tersebut berkata,
"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah,agar aku bisa naik ke atas lewat rambut emas mu itu."
Kemudian Rapunzel mengulurkan rambutnya turun, dan si Penyihir pun naik keatas.Sang pangeran pun tau sekarang bagai mana caranya ia bisa masuk ke dalam menara itu
"Jika itu adalah cara untuk naik ke atas, saya akan mencobanya nanti," katanya dalam hati, dan pada hari berikutnya waktu si penyihir pergi ketika hari mulai gelap, ia pergi ke menara dan berkata:
"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah,agar aku bisa naik ke atas lewat rambut emas mu itu."
Segera setelah Razunzel mengulurkan rambutnya, sang Pangeran pun memanjat secara perlahan ketika sampai dimenara,
sang rapunzel terkejut karena bukan penyihir yang datang menemuinya melainkan orang asing. Si penyihir bilang bahwa rapunzel dilarang menerima orang asing masuk kedalam menara itu. Namun sang pangeran menenangkan rapunzel. Mereka akhirnya mulai akrab satu sama lain.
"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah,agar aku bisa naik ke atas lewat rambut emas mu itu."
Kemudian Rapunzel mengulurkan rambutnya turun, dan si Penyihir pun naik keatas.Sang pangeran pun tau sekarang bagai mana caranya ia bisa masuk ke dalam menara itu
"Jika itu adalah cara untuk naik ke atas, saya akan mencobanya nanti," katanya dalam hati, dan pada hari berikutnya waktu si penyihir pergi ketika hari mulai gelap, ia pergi ke menara dan berkata:
"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah,agar aku bisa naik ke atas lewat rambut emas mu itu."
Segera setelah Razunzel mengulurkan rambutnya, sang Pangeran pun memanjat secara perlahan ketika sampai dimenara,

sang rapunzel terkejut karena bukan penyihir yang datang menemuinya melainkan orang asing. Si penyihir bilang bahwa rapunzel dilarang menerima orang asing masuk kedalam menara itu. Namun sang pangeran menenangkan rapunzel. Mereka akhirnya mulai akrab satu sama lain.
Rapunzel dan pangeran awalnya hanya berteman, namun lama
kelamaan mereka saling jatuh cinta, sang pangeran pun akhirnya melamar si
rapunzel dan rapunzel bersedia untuk menikah dengannya. Setelah rapunzel
mengiyakan lamaran sang pangeran, mereka ber2 menyusun rencana untuk keluar dari menara itu.
"Aku rela untuk pergi bersama Anda, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya untuk turun. Bawakanlah saya sebuah gulungan sutra setiap kali Anda datang, dan aku akan menenun sebuah tali dengan sutra tersebut, dan ketika tali tersebut siap, saya akan turun, dan Anda bisa membawa saya ke istana Anda."
"Aku rela untuk pergi bersama Anda, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya untuk turun. Bawakanlah saya sebuah gulungan sutra setiap kali Anda datang, dan aku akan menenun sebuah tali dengan sutra tersebut, dan ketika tali tersebut siap, saya akan turun, dan Anda bisa membawa saya ke istana Anda."
Belum rencana yang selama ini di rancang oleh rapunzel dan
pangeran, dengan polosnya rapunzel bertanya ke pada sang penyihir ketika sang
penyihir datang untuk menemuinya mengapa gaun2 yang ada di lemari semakin sesak
saja dibagian perut.nya. sang penyihirpun murka karna tau si rapunzel hamil,
penyihir akhirnya menghukum rapunzel, Dalam kemarahannya dia mencengkeram rambut Rapunzel yang panjang, melilitkannya pada tangan kirinya, mengambil sebuah gunting, dan snip, snip, memotong rambut tersebut sehingga rambut indah itu tergeletak di lantai. Dan dia pun dengan kejam membawa Rapunzel yang malang ke alam liar, di mana ia harus hidup dalam kesedihan dan kesengsaraan
Keesokan harinya pangeran datang untuk menjemput rapunzel
untuk tinggal di istana, ktika sang pangeran memanggil rapunzel dan rambut
rapunzel diturunkan ketika sang pangeran sampai di atas, ia tidak menemukan Rapunzel yang dicintainya, yang dilihatnya hanyalah si Penyihir yang menatapnya dengan tatapan jahat. si penyihir pun
lalu mendorong sang pangeran sampai terjatuh di semak semak berduri dan membuat
mata sang pangeran buta.
Selama beberapa tahun sang pangeran berjalan tanpa tujuan. Ia pun berjalan dengan mata yang telah buta ke dalam hutan, tidak makan apa-apa kecuali akar dan buah, dan tidak melakukan apapun kecuali meratap dan menangisi kehilangan istrinya yang tercinta Di lain tempat rapunzel akhirnya melahirkan 2 anak kembar lelaki dan perempuan,
Selama beberapa tahun sang pangeran berjalan tanpa tujuan. Ia pun berjalan dengan mata yang telah buta ke dalam hutan, tidak makan apa-apa kecuali akar dan buah, dan tidak melakukan apapun kecuali meratap dan menangisi kehilangan istrinya yang tercinta Di lain tempat rapunzel akhirnya melahirkan 2 anak kembar lelaki dan perempuan,
Suatu hari sang Pangeran mendengar suara nyanyian yang sangat akrab didengarnya, dan ia pun berjalan menuju ke arah itu, saat itu rapunzel sedang menimba air, ia
melihat sang pangeran datang sempoyongan dari arah hutan dan terjatuh, si
rapunzel pun menghampirinsi pangeran dan terkejut dangan keadaan sang pangeran,
rapunzel pun menangis, Dua bulir air matanya turun membasahi mata sang Pangeran yang buta, dan seketika itu juga, sang Pangeran bisa melihat dengan jelas seperti sedia kala. Mereka salng berpelukan dan akhirnya sang pangeran memboyong
rapunzel dan ke 2 anaknya ke istana dan hidup menjadi keluarga yang bahagia selama-lamanya. ^^
seru banget ceritanya
ReplyDelete