Monday 12 February 2018

Sebuah Siklus Sifat



Apa yang kita lakukan? apa yang sedang kita jalan kan? sebuah kisah yang semu? atau sebuah cerita yang tak tau berakhir seperti apa. Sebenarnya aku tahu apa akhir dari cerita kita jika semua aku jabarkan dengan kepahitan.  Ingin rasanya mengukapkan semua apa yang ada di benak ku sekarang, tapi sulit, mengapa? karna ribuan ketakutan lebih menghantui dibandingkan keberanian. Aku belum siap untuk melepaskan, bukan, bukan melepaskan kamu, tapi melepaskan rasa yang sudah lama kamu tanam perlahan. 

Apa kamu tau cara aku membangun tembok tinggi supaya rasa itu tak hadir? selalu mendengar semua cerita mu dengan wanita mu dulu, mungkin ini sakit. tapi mungkin ini pula salah satu cara agar aku tak melulu luluh atas perlakuan manis mu. Apalagi saat kita sedang berdua. Namun sifat mu sering kali berubah, mungkin sifat itu adalah sifat yang sampai sekarang ini pun tak bisa aku pahami secara utuh.  Apa itu sebuah siklus? Ada kalanya kau senang aku pun ikut merasakan, sama halnya saat kau
sedih atau pun kesal, aku selalu coba untuk menghibur sebisa ku agar mood mu kembali seperti semula.

Tapi mengapa selalu ada siklus yang menuntunmu untung perlahan menjauh? menjauh pergi.. entah dengan sifat mu yang berubah drastis, intensitas komunikasi kita yang berkurang. aku tidak mempermasalahkan mengapa kau lama membalas pesan ku, tapi apa salah ku? apa yang membuatmu selalu berubah-ubah? apa karna jarak kita terlalu jauh? atau hal lain? ini yang tidak aku suka jika nyaman dengan sseorang yang berjauhan jaraknya.

Namun disaat siklus itu datang aku selalu berfikir "aku siapa? apa hak ku untuk merasakan kenapa kau menjauh?". entah kenapa aku begini, dengan bodohnya menerima saja siklus itu. Saat berfikir seperti itu ingin rasanya mengganti sosok mu dengan sosok baru, tapi apa daya, sulit.. dengan apa yang sudah kita lewati selama beberapa tahun ini.

Namun ada saatnya pula sifatmu kembali normal seperti semula, kau bersikap baik, seperti tidak pernah terjadi apa apa sebelumnya

Jika kamu membaca, apa kamu ingat saat kamu minta maaf saat itu? lalu saat itu aku bilang "Gapapa untuk semua" lalu kamu bertanya apa maksud dari gpp itu? dan aku menjawab "Gpp kamu gak konsisten, gpp kamu balik ke dia, gpp aku jaga jarak, dan gpp semuanya" namun kamu menolak untuk jaga jarak, kamu masih ingin hadir ku di hidup mu. masih ingin mengetahui kabar ku, kesehatan ku, aktivitas ku dan semua omelan omelan ku. 

Tapi mengapa setiap kita sedang berjauhan jaraknya selalu ada siklus yang membuat mu menjauh dari ku?? apa salah yang sudah ku buat?

1 comment: