Saturday 3 September 2016

Sekali Lagi "Maaf"

“Nila setitik rusak susu sebelanga.”
Gue pernah berpikir keras bagaimana kalimat di atas bisa bener-bener merepresentasikan keadaan dalam kenyataannya disaat gue ngelakuin sesuatu yang ngebuat rang salah paham. gue benci kenapa pengaruh negatif selalu lebih kuat dibanding yang positif.

Bagaimana mungkin nila yang hanya setitik itu bisa merusak susu sebelanga banyaknya? Tentunya tergantung kadar si nila itu sendiri. tapi emang yang gue tau, keburukan sering kali lebih kuat. Contohnya orang terbaik yang pernah kamu kenal, sekali dia melakukan kesalahan/keburukan, kontan semua kebaikannya seakan luruh, sirna, sia-sia. dan itu yang gue rasain kemaren.

Sekali lagi maaf, kemaren itu gue ga bermaksud ngeboong lo, gue cuma gamau memperburuk mood lo yang lagi ga bagus

No comments:

Post a Comment